Manoi adalah sebuah tempat
peradaban barat (Eropa) dengan peradaban asli tanah Moi, dimana peradaban yang
dimaksud adalah yang dibawa oleh para guru penginjil yang didalamnya ada unsur pendidikan modern yang diperkenalkan sekaligus pendidikan Agama Kristen ,
walaupun sebelumnya Agama Muslim sudah ada di Tanah Moi dibawah pengaruh
Kesultanan Tidore dengan wilayah kekuasaannya hingga Tanah Moi.
Kemudian tokoh-tokoh masyarakat yang berdomisili
di Pulau Dom seperti Warwei , Warfandu , Masamber , dan juga para tokoh pemuda
dari Maluku. Sebelum masuknya Injil di tanah Moi juga , colonial belanda atau
yang lebih dikenal dengan NNGPM juga sudah masuk dan aktifitas pemerintahan kolonial Belanda sudah berjalan , mereka melihat bahwa dengan masuknya
perusahaan tersebut telah terjadi perubaham dalam berbagai aspek , dimana orang
Moi pada waktu itu mayoritas belum mengenal pendidikan.
Sementara dari tokoh-tokoh termasuk
marga Malibela yang ditugaskan oleh kesultanan untuk mengurusi orang-orang Moi
yang ada di beberapa kampung , Manoi dalam hal ini sebagai kampung induk dari
beberapa kampung seperti kampung Osok dan Kampung-kampung lainnya , dengan
kehidupan masyarakat yang masih terikat dengan kehidupan alam lalu mereka
meminta guru Injil untuk memajukan daerah ini .
Kemudian mereka bekerja sama dengan
semua tokoh-tokoh yang ada tersebut untuk memajukan daerah Manoi meskipun
dengan keberagaman agama yang ada akan tetapi mereka tidak mempersoalkan
masalah tersebut , pada dasarnya mereka berpikir bagaiman daerah khususnya
orang-orang Moi bias maju , sementara pada masa itu pendidikan di monopoli oleh
zending yang berkedudukan di Manokwari , akhirnya mereka pun menyurat atau
berkomunikasi kepada pihak Zending akhirnya pihak Zending mengirim utusan Balthazar
Wagunu, seorang guru Injil dari Sulawesi Utara ( Sanger ) , setibanya Wagunu di
Dom pada pagi hari tepat pada tanggal 27 Oktober 1927 dengan menaiki perahu
dayung diantar ke Manoi kampong asli orang Moi, kemudian dilakukan proses
penerimaan Wagunu dengan cara adat Moi
Saat ini di Manoi telah berdiri sebuah
tugu peradaban Malamoi atau biasa dikenal dengan tugu masuknya Injil di tanah
Moi , Tugu tersebut dibangun kurang lebih 4 tahun yang lalu atas kesadaran dari
beberapa tokoh intelektual Moi yang merasa bahwa ditempat ini perlu dibangun sebuah tugu peradaban ,
dimana orang Moi menerima pendidikan sekaligus Agama Kristen.
Melalui masuknya agama mulai mengajarkan tentang hukum kasih dan bagaimana bisa menerima
saudara-saudara dari luar dalam jumlah yang besar di tanah ini. “Akhirnya kita berpikir pembangunan di Kota
Sorong ini jangan terlepas dari peradaban Moi. Artinya, ikut berpartisipasi dalam proses-proses perubahan
yang terjadi di Kota Sorong maupun di
tanah Moi secara umum.
Dan di
sinilah orang Moi menerima terhadap
berbagai perubahan yang terjadi terutama upayakan memajukan orang Moi dalam
bidang pendidikan maupun dari sisi agama yang datang dari luar yaitu agama
Kristen.
Dan tepat
pada tanggal itu juga dibangun lah Gereja mula-mula di Kota Sorong yaitu GKI
Ekklesia yang berarti “Yang dipanggil keluar” hal itu juga menandakan bahwa
Orang Moi telah hidup dalam terang bukan lagi kegelapan .
Pada tanggal 1 November 1927 juga
dibentuklah sekolah sebagai tempat pendidikan pertama bernama SD YPK Balthazar
Wagunu atau sekarang lebih dikenal dengan SD YPK Klasaman 1.
Yang menulis artikel ini tidak tahu kronologi waktu antara masuknya injil dan pendidikan di Tanah Moi dengan waktu hadirnya NNGPM.
BalasHapusKesannya, dia ini asal tulis tanpa data yg akurat.. Sayang sekali.